Pengertian
Bintang
Bintang
adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan
cahaya sebagai sumber cahaya.
Bintang yang
terdekat dengan bumi adalah matahari, sedangkan Matahari sendiri dikelilingi
oleh planet-planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus,
mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.
Menurut ilmu
astronomi, definisi bintang adalah semua benda masif (bermassa antara 0,08
hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan
energi melalui reaksi fusi nuklir.
Oleh karena
itulah bintang katai memiliki warna lebih putih dan bintang neutron yang sudah
tak pernah memancarkan cahaya atau energi tetap disebut juga dengan bintang.
Matahari
adalah jenis bintang yang terdekat dengan bumi, dimana Matahari memiliki jarak
dengan bumi sekitar 149,680,000 kilometer serta diikuti oleh Proxima Centauri
dalam rasi bintang Centaurus yang berjarak kurang lebih empat tahun cahaya.
Bintang
tercipta di dalam awan molekul, dimana molekul tersebut adalah sebuah daerah
medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi (walaupun masih
kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum chamber yang ada di Bumi).
Pada umumnya awan ini terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan
beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak
berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
Gravitasi
didaerah ini memiliki peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang.
Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan
molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini
seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua
galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi
syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya
gravitasinya sendiri.
Berdasarkan
syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan
dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang
besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh
pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau
asosiasi bintang.
Begitu awan
runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang
disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50
kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses
ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat.
Ketika awan
protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan
terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh
piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu
hingga puluhan juta tahun.
Ketika
peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin,
hidrogen di inti ‘terbakar’ menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir.
Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan
tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai
kehidupan baru sebagai bintang deret utama.
Menjelang
kematiannya, sebuah bintang bisa meledak. Ledakan bintang ini disebut nova.
Istilah ini berarti “baru” karena seolah-olah telah lahir sebuah bintang baru.
Kalau bintang yang meledak berukuran besar, maka ledakannya juga sangat besar,
sampai-sampai menghancurkan bintang-bintang lain. Ledakan bintang besar ini
disebut sebagai supernova.
Setelah
meledak, materi bintang yang tersisa akan mengerut dan memadat dengan kepadatan
yang luar biasa dan gravitasinya begitu kuat sampai-sampai cahaya pun tak bisa
lepas. Materi bekas bintang inilah yang disebut black hole (lubang hitam).
Thanks infonya http://bit.ly/2ohZxf3
BalasHapus