Diagram Hertzsprung-Russell
Diagram
Hertzsprung-Russell atau diagram H-R (seringkali disebut juga sebagai diagram
warna-magnitudo) adalah diagram hubungan antara magnitudo mutlak/luminositas dan kelas
spektrumbintang/indeks
warna. Diagram ini dikembangkan secara terpisah oleh astronomDenmark, Eijnar
Hertzsprung pada tahun 1911 dan astronom Amerika Serikat, Henry
Norris Russell pada tahun 1913. Diagram ini sangat penting artinya
dalam astrofisika terutama dalam
bidang evolusi bintang.
Sejarah
Pada awal
abad 20, astronom sudah menyadari adanya keteraturan dalam klasifikasi
Harvard sehingga bintang kelas O di satu ujung klasifikasi lebih terang secara
intrinsik daripada bintang kelas lainnya hingga kelas M di ujung lainnya.
Keteraturan ini mengarahkan astronom pada sebuah teori evolusi bintang (yang
kini sudah tidak diakui lagi) yang menyatakan bahwa bintang memulai hidupnya
sebagai bintang kelas O yang terang dan panas dan berakhir menjadi bintang
kelas M yang dingin. Jika memang teori ini benar, maka pastilah ada keteraturan
dalam hubungan antara luminositas/magnitudo mutlak dengan kelas spektrumnya.
Ejnar
Hertzsprung kemudian menganalisis bintang-bintang yang kelas spektrum dan
magnitudo mutlaknya sudah diketahui dengan pasti, dan meng-konfirmasi hasilnya
pada 1905. Hertzsprung menyajikan hasilnya hanya dalam bentuk tabel. Pada 1913,
Henry Norris Russel, secara terpisah tiba pada kesimpulan yang sama dan
menyajikan hasilnya dalam bentuk diagram. Lebih dari 200 bintang diplot dalam
“diagram Russell”, dan hasilnya kebanyakan bintang berada dalam sebuah pita
yang terentang dari kiri atas ke kanan bawah diagram.
Astronom Denmark yang lain, Bengt Strömgren, kemudian menyarankan agar diagram tersebut
dinamai berdasarkan dua nama penemunya di atas. Hingga kini nama Hertzsprung
dan Russell selalu tergabung dalam penyebutannya.
Diagram
Diagram
Hertzsprung-Russell hasil plot dari 22 000 bintang yang datanya berasal dari katalog Hipparcos dan 1000
dari katalog Gliese. Tampak
bahwa bintang-bintang cenderung berkelompok di bagian tertentu diagram. Yang
paling dominan adalah kelompok yang membentuk diagonal diagram dari kiri atas
(panas dan cemerlang) hingga kanan bawah (dingin dan kurang cemerlang) yang
disebut deret utama. Matahari terletak di
deret
utama dengan
luminositas 1 (magnitudo sekitar 5), dan temperatur permukaan sekitar 5400K
(kelas spektrum G2). Berdasar konsensus, sumbu x dari kiri ke kanan menyatakan
suhu tinggi ke suhu rendah (tetapi 'warna' dari kecil ke besar).
Bentuk-bentuk diagram
Diagram HR
dua gugus
terbuka, M67 dan NGC 188, memperlihatkan perbedaan usia
kedua gugus yang tampak dari titik belok deret utamanya.
Diagram
Hertzsprung-Russell mempunyai beberapa bentuk dan tata namanya tidaklah
terdefinisi secara ketat. Diagram aslinya mencantumkan kelas spektrum dari bintang pada sumbu
horisontal dan magnitudo mutlak pada sumbu
vertikal. Kuantitas pertama (kelas spektrum) sangat sulit untuk dinyatakan
karena nilainya bukanlah kuantitas angka dan di versi diagram modern sering
diganti dengan indeks warna B-V dari sebuah bintang. Diagram seperti ini kadang
disebut diagram warna-magnitudo. Dalam pengamatan gugus bintang dimana
bintang-bintangnya memiliki jarak yang hampir sama, diagram warna-magnitudonya
sering dipakai dengan sumbu vertikalnya menunjukkan magnitudo bintang yang
tampak.
Diagram
bentuk lainnya menggunakan suhu permukaan efektif dari sebuah bintang pada satu
sumbunya dan luminositas dari
bintang itu pada sumbu lainnya. Bentuk inilah yang dipakai astronom teoretis
dalam menghitung model komputer yang menggambarkan evolusi sebuah bintang.
Diagram tipe ini mungkin lebih tepat disebut diagram temperatur-luminositas,
tetapi istilah ini hampir tidak pernah dipakai, dan nama "Diagram
Hertzsprung-Russell" lah yang digunakan. Salah satu keanehan dari diagram
H-R bentuk ini adalah suhu mulai ditulis dari nilai tinggi ke nilai rendah
(kiri ke kanan pada sumbu horizontal), yang dimaksudkan untuk membantu
kemudahan perbandingan dengan diagram H-R normal yang dipakai dari pengamatan.
Meskipun
kedua tipe diagram ini mirip, para astronom membuat perbedaan yang tajam di
antara keduanya. Hal ini karena sulitnya mengubah dari bentuk yang satu ke
bentuk yang lainnya, dan semuanya tergantung dari model atmosfer-bintang yang
digunakan dan parameter-parameternya (seperti komposisi dan tekanan, selain
dari suhu dan luminositas). Juga, seseorang perlu mengetahui jarak dari obyek
yang diamati dan derajat serapan materi antar bintangnya. Transformasi empiris
antara berbagai indeks warna dan suhu efektif biasanya bisa didapat dari
literatur.
Interpretasi
Diagram H-R
digunakan untuk menunjukkan jenis-jenis bintang yang berbeda dan juga untuk
mencocokkan prediksi model teoritis evolusi bintang dengan
pengamatan. Pengelompokan bintang pada jalur yang berbeda (lihat gambar)
menunjukkan adanya perbedaan tahap evolusi bintang.
Kebanyakan
bintang mendiami suatu jalur dari kiri atas ke kanan bawah yang disebut sebagai
deret
utama. Ini dapat
diinterpretasikan bahwa bagi kebanyakan bintang, makin tinggi suhu
permukaannya makin terang cahayanya. Bintang
pada kelompok ini adalah bintang yang sedang melangsungkan pembakaran hidrogen di intinya.
Hampir 90% usia bintang dihabiskan pada tahap deret utama ini yang menjadi
penyebab tingginya populasi. Bintang
deret utama disebut juga sebagai bintang katai.
Kelompok
yang tampak terlihat jelas berikutnya adalah kelompok yang disebut sebagai
cabang raksasa, tempat bagi bintang-bintang yang sedang melangsungkan
pembakaran hidrogen di kulit yang mengelilingi inti helium yang belum terbakar.
Ciri lainnya yang dapat dilihat dengan jelas adalah adanya gap antara
deret utama dan cabang raksasa. Gap ini disebut sebagai gap Hertzsprung dan menunjukkan
evolusi yang berlangsung cepat pada saat pembakaran hidrogen di kulit yang
mengelilingi inti dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar